Barcelona Dihantam Krisis Cedera Musim 2025/2026
Marcus Rashford dan Eric Garcia, Musim 2025/2026 bukanlah perjalanan yang mudah bagi FC Barcelona. Di bawah asuhan Hansi Flick, klub raksasa Catalan itu menghadapi tantangan berat akibat gelombang cedera yang melanda para pemain kunci. Nama-nama besar seperti Robert Lewandowski, Raphinha, dan Pedri sempat menepi dari lapangan selama beberapa pekan karena masalah kebugaran.
Kondisi tersebut membuat Flick harus memutar otak untuk menjaga stabilitas performa tim di berbagai kompetisi. Dengan jadwal padat di La Liga, Liga Champions, dan Copa del Rey, Barcelona tidak punya banyak waktu untuk beradaptasi. Namun di tengah situasi sulit itu, muncul dua sosok yang menjadi pahlawan dalam diam: Marcus Rashford dan Eric Garcia.
Keduanya tidak hanya tampil konsisten, tetapi juga menjadi simbol ketahanan dan semangat juang Blaugrana di tengah badai cedera. Baik Rashford di lini depan maupun Garcia di pertahanan, sama-sama menunjukkan kontribusi vital dalam menjaga keseimbangan permainan tim.
Eric Garcia: Pilar Ketahanan di Lini Pertahanan
Nama Eric Garcia mungkin sempat diragukan oleh sebagian penggemar pada awal musim, tetapi performanya di bawah arahan Hansi Flick membungkam kritik. Bek asal Spanyol itu kini menjelma menjadi salah satu pemain paling penting di lini belakang Barcelona.
Ketika Jules Kounde harus absen karena cedera, Garcia dipercaya menjadi starter dalam laga melawan Celta Vigo. Dalam pertandingan tersebut, ia menunjukkan kemampuan bertahan yang tenang dan efisien, sekaligus memperlihatkan kematangan taktik yang berkembang pesat.
Musim ini, Garcia sudah tampil di 16 pertandingan Barcelona di semua ajang, dengan 13 kali menjadi starter. Fleksibilitasnya membuat Flick mampu bereksperimen dengan berbagai formasi. Garcia bisa dimainkan sebagai bek tengah, bek sayap kanan, bahkan di posisi double pivot saat tim membutuhkan keseimbangan ekstra di lini tengah.
Konsistensi Garcia menjadi hal yang langka di skuad yang sedang dilanda cedera. Dengan penguasaan bola yang baik dan kemampuan membaca permainan, ia sering memulai serangan dari belakang dan membantu transisi tim. Keandalannya ini menjadikannya fondasi kokoh dalam struktur pertahanan Barcelona yang terus beradaptasi dengan absennya beberapa pemain utama.
Flick pun memberikan pujian terbuka terhadap sang pemain. “Eric menunjukkan profesionalisme dan kedewasaan yang luar biasa. Dia selalu siap dimainkan di posisi mana pun yang tim butuhkan,” ujar pelatih asal Jerman itu dalam konferensi pers usai laga melawan Girona.
Tidak berlebihan jika kini Garcia disebut sebagai ‘pilar ketahanan Barcelona’, sosok yang memberikan rasa aman bagi tim setiap kali mengawal lini belakang.
Marcus Rashford: Simbol Kebangkitan di Lini Serang
Sementara itu, di sisi ofensif, Marcus Rashford tampil sebagai salah satu penyerang paling berpengaruh di Eropa musim ini. Setelah Raphinha mengalami cedera, Rashford segera mengisi kekosongan tersebut dan menjelma menjadi pemain yang tak tergantikan dalam skema serangan Hansi Flick.
Penyerang asal Inggris itu kini telah bermain di 16 pertandingan untuk Barcelona, dengan 13 kali menjadi starter. Dalam periode itu, Rashford mencatatkan 6 gol dan 8 assist di semua kompetisi, termasuk 7 assist di La Liga yang menempatkannya di puncak daftar penyumbang assist terbanyak sementara.
Performa luar biasa itu membuat Barcelona mempertimbangkan opsi pembelian permanen dengan nilai sekitar 30 juta euro. Keputusan tersebut diyakini akan menjadi investasi strategis mengingat kontribusinya yang begitu besar terhadap tim.
Rashford sendiri mengaku merasa bahagia dan nyaman bermain di Catalonia. Dalam wawancara eksklusif dengan Barca Universal, pemain berusia 28 tahun itu mengatakan, “Saya merasa menemukan kembali permainan terbaik saya di sini. Flick memberi saya kebebasan untuk mengekspresikan diri dan tanggung jawab besar untuk membantu tim.”
Flick memang memberi Rashford ruang untuk lebih eksploratif. Dengan sistem pressing tinggi dan transisi cepat yang diterapkan Barcelona, Rashford menjadi senjata utama dalam membongkar pertahanan lawan. Kecepatan, kemampuan dribel, dan insting mencetak golnya menjadikannya kombinasi ideal bersama Fermin Lopez dan Joao Felix di lini depan.
Lebih dari sekadar statistik, kehadiran Rashford membawa semangat dan motivasi bagi rekan-rekannya. Dalam banyak pertandingan, ia terlihat menjadi sosok pemimpin di lapangan — memberi arahan, menenangkan situasi, dan menjadi inisiator serangan balik cepat. Tak heran jika media Spanyol mulai menjulukinya sebagai “El Nuevo Motor del Barça” atau mesin baru Barcelona.
Dampak Duo Rashford dan Garcia bagi Struktur Taktik Barcelona
Performa konsisten dua pemain ini membawa perubahan signifikan dalam struktur taktik Barcelona. Flick, yang dikenal dengan gaya permainan intensitas tinggi dan fleksibilitas posisi, kini memiliki dua pemain yang bisa diandalkan untuk menjalankan filosofi tersebut.
Eric Garcia menjadi kunci dalam fase build-up, memastikan bola bisa mengalir dari belakang dengan aman dan terukur. Sementara Rashford berperan penting dalam transisi menyerang cepat, menciptakan peluang dari sisi sayap dan ruang di antara lini pertahanan lawan.
Dengan kombinasi keduanya, Barcelona berhasil mempertahankan performa kompetitif meskipun kehilangan sejumlah pemain inti. Mereka membantu tim tetap solid di pertahanan dan berbahaya di lini serang.
Selain itu, kehadiran dua pemain ini juga membantu meningkatkan mentalitas tim. Saat banyak pemain mengalami cedera dan performa menurun, Rashford dan Garcia justru menunjukkan keteguhan dan semangat juang tinggi. Mereka menjadi contoh nyata bagaimana kedisiplinan, adaptasi, dan komitmen bisa mengubah dinamika sebuah tim.
Harapan Flick dan Arah Barcelona ke Depan
Dengan paruh musim yang masih panjang, Hansi Flick berharap kebugaran para pemain bisa segera kembali. Namun, performa Rashford dan Garcia memberi sinyal positif bahwa Barcelona punya kedalaman skuad yang cukup untuk bersaing di semua ajang.
Flick diyakini akan terus memberi kepercayaan besar kepada dua pemain ini, terutama karena keduanya menunjukkan kompatibilitas tinggi dengan filosofi permainan yang ia bangun. Baik Rashford di lini depan maupun Garcia di lini belakang, sama-sama menjadi pondasi penting dalam menjaga keseimbangan permainan.
Jika performa keduanya terus konsisten, bukan tidak mungkin Barcelona bisa menutup musim dengan trofi meskipun sempat dilanda badai cedera.
Kesimpulan
Musim 2025/2026 menjadi ujian nyata bagi Barcelona dan Hansi Flick. Cedera pemain kunci membuat perjalanan mereka penuh tantangan. Namun, di tengah situasi sulit itu, Marcus Rashford dan Eric Garcia muncul sebagai simbol ketangguhan dan kebangkitan tim.
Rashford memimpin lini serang dengan produktivitas dan kreativitas luar biasa, sementara Garcia menjaga lini belakang dengan ketenangan dan disiplin tinggi. Bersama-sama, keduanya membantu Barcelona bertahan di tengah badai cedera dan menjaga asa untuk merebut gelar juara.
Bagi para pendukung Blaugrana, kisah Rashford dan Garcia bukan hanya tentang performa di lapangan — tapi juga tentang semangat pantang menyerah yang menjadi identitas sejati Barcelona.
Sumber: Barca Universal